Kamis, 18 Oktober 2018

Sifat Kimiawi Mineral

SIFAT KIMIAWI MINERAL
Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan
mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompok Oksida,
Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan Phospat. Adapun
mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum dijumpai dalam batuan. Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat: (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan
(4) Karbonat dan Sulfat.
1. Mineral Silikat
Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan
persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya
yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir
100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan
bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan.
Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
ferromagnesium dan non-ferromagnesium.
Berikut adalah Mineral Silikat:
1. Kuarsa ( SiO );
2. Felspar Alkali ( KAlSiO );
3. Felspar Plagiklas (Ca,Na)AlSiO);
4. Mika Muskovit (KAl(SiAlO)(OH,F);
5. Mika Biotit K(Mg,Fe)SiO(OH) ;
6. Amfibol (Na,Ca)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)O(OH);
7. Pyroksen(Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)SiO ;
8. Olivin (Mg,Fe)SiO .
Nomor 1 sampai 4 adalah mineral
non-ferromagnesium dan 5 hingga 8 adalah mineral ferromagnesium.

2. Mineral ferromagnesium:
Umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar.
 Olivine: dikenal karena warnanya yang “olive”. Berat jenis berkisar antara 3.27 – 3.37,
tumbuh sebagai mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna.
 Augite: warnanya sangat gelap hijau hingga hitam. BD berkisar antara 3.2 – 3.4 dengan
bidang belah yang berpotongan hampir tegak lurus. Bidang belah ini sangat penting untuk
membedakannya dengan mineral hornblende.
 Hornblende: warnanya hijau hingga hitam; BD. 3.2 dan mempunyai bidang belah yang
berpotongan dengan sudut kira-kira 56 dan 124 yang sangat membantu dalam cara
mengenalnya.
 Biotite: adalah mineral “mika” bentuknya pipih yang dengan mudah dapat dikelupas.
Dalam keadaan tebal, warnanya hijau tua hingga coklat-hitam; BD 2.8 – 3.2.

3. Mineral non-ferromagnesium.
 Muskovit: Disebut mika putih karena warnanya yang terang, kuning muda, coklat , hijau
atau merah. BD. berkisar antara 2.8 – 3.1.
 Felspar: Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak . Namanya juga
mencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir disetiap lapangan. “Feld” dalam bahasa
Jerman adalah lapangan (Field). Jumlahnya didalam kerak Bumi hampir 54 %. Nama￾nama yang diberikan kepada felspar adalah “plagioklas” dan “orthoklas”. Plagioklas
kemudian juga dapat dibagi dua, “albit” dan “anorthit”. Orthoklas adalah yang
mengandung Kalium, albit mengandung Natrium dan Anorthit mengandung Kalsium.
 Orthoklas: mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abu atau merah jambu. BD.
2.57.
 Kuarsa: Kadang disebut “silika”. Adalah satu-satunya mineral pembentuk batuan yang
terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul dengan warna seperti
asap atau “smooky”, disebut juga “smooky quartz”. Kadang-kadang juga dengan warna
ungu atau merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut “amethyst”,
merah massip atau merah-muda, kuning hingga coklat. Warna yang bermacam-macam ini
disebabkan karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.

4. Mineral oksida. Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur
tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras
dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang
paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa
mineral oksida yang paling umum adalah “es” (HO), korondum (AlO), hematit (FeO) dan
kassiterit (SnO).

5. Mineral Sulfida. Merupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu
dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari
mineral sulfida ini terdapat sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti
“pirit” (FeS), “chalcocite” (CuS), “galena” (PbS), dan “sphalerit” (ZnS).
6. Mineral-mineral Karbonat dan Sulfat. Merupakan persenyawaan dengan ion (CO), dan
disebut “karbonat”, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”,
CaCO dikenal sebagai mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang
membentuk batuan sedimen.

Mineral-mineral yang umum dijumpai pada batuan beku, yaitu
plagioclase feldspar, K-feldspar, quartz, muscovite mica, biotite mica, amphibole, olivine,
pyroxene dan calcite. Mineral mineral tersebut mudah dikenali, baik secara megaskopis maupun
mikroskopis berdasarkan dari sifat sifat fisik mineral masing-masing.

Sifat Kimiawi Mineral

SIFAT KIMIAWI MINERAL Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan mineral Non-silikat. Terdapa...